Warga Wiyung Jadi Korban Pembacokan, Pihak Keluarga Tuntut Tanggung Jawab Liponsos, Kok Bisa?

Warga Wiyung Jadi Korban Pembacokan, Pihak Keluarga Tuntut Tanggung Jawab Liponsos, Kok Bisa? Korban pembacokan yang merupakan warga Binaan Liponsos Keputih Surabaya, terkapar setelah dibacok orang.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Seorang pria bernama Aris Wahyowono (50), warga Jalan Wiyung Surabaya, menjadi korban pembacokan pada Sabtu (9/9/2023) sekitar 19.00 WIB.

Dalam peristiwa tersebut, korban mengalami luka pada bagian pipi kiri, kepala sisi belakang dan tangan kanan. Sehingga Aris dilarikan ke RSUD Dr. Soetomo.

Kanit Reskrim Polsek Wiyung, AKP Gogot saat dihubungi membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, korban dibacok oleh warga kampung sekitar yang diketahui bernama Polong, warga RT 3, RW 1 Kelurahan Wiyung.

“Setelah kejadian pembacokan kepada korban Aris, jarak beberapa jam kemudian pelaku menyerahkan diri, “ ujarnya, Selasa (12/9/2023).

Lebih lanjut, saat dipertanyakan motif pembacokan tersebut, Polsek Wiyung belum memberikan keterangan secara resmi.

Namun, keluarga korban bernama Arum (40), membeberkan kejadian tersebut ke awak media.

“Saya kaget ketiga diberi tahu oleh pihak Polsek Wiyung bahwa saudara saya yaitu mas Aris menjadi korban pembacokan. Karena selama ini mas Aris adalah warga binaan UPTD Liponsos Keputih Surabaya,” kata Arum kepada awak media, Selasa (12/9/2023).

Ia mengaku merasa kaget saat mengetahui informasi tersebut. Sebab, Aris Wahyowono merupakan warga binaan UPTD Liponsos Keputih sejak tahun 2021, karena merupakan tuna wisma.

Kemudian, setelah mendengar kabar bahwa Aris menjadi korban pembacokan, Arum berinisiatif mempertanyakan kejadian tersebut ke pihak UPTD Liponsos Keputih .

“Sempat saya tanyakan kepada pihak UPTD Liponsos Keputih melalui via telepon, kenapa kok mas Aris bisa ada di luar (di jalanan), padahal selama ini statusnya sebagai warga binaan. Dari pihak Liponsos kemudian menjawab akan dijelaskan di rumah saya,” ujarnya.

Ia menceritakan, pada Senin (11/9/2023), Kepala UPTD Liponsos Keputih Surabaya mendatangi dirinya dan menjelaskan bahwa Aris telah kabur dari Liponsos sejak 1 Juli 2023.

“Yang datang ke rumah adalah kepala dinasnya. Memberikan keterangan bahwa Aris ini telah kabur dari Liponsos sejak tanggal 1 Juli 2023. Dari keterangan itu saya kaget dan kenapa pihak Liponsos tidak memberitahukan ke kami selaku keluarga,” sesal Arum.

Dari keterangan Kepala UPTD Liponsos Keputih Surabaya tersebut, Arum sesalkan sikap liponsos yang tidak menginformasikan bahwa Aris telah kabur dari tempat tersebut.

“Harusnya kami diberi tahu, wong awalnya jelas bahwa mas Aris diserahkan kepada pihak Liponsos didampingi Kelurahan dan Kecamatan Wiyung, kalau terjadi kasus seperti ini maka siapa yang bertanggung jawab,” tambah Arum.

Sementara, dari luka bacok yang dialami oleh korban, RSUD Dr. Soetomo telah memberikan pertolongan pertama, namun belum memberikan tindakan lebih lanjut karena pihak Dinas Sosial maupun UPTD belum memberikan pendampingan. Hingga saat ini, korban masih berada di ruang HCU Aster RSUD Dr. Soetomo. (rus/sis)

Lihat juga video 'Geger! Warga Banyu Urip Surabaya Temukan Mayat Bayi Saat Kerja Bakti':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO